Setu
Babakan atau Danau Babakan terletak di Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Indonesia dekat Depok yang berfungsi sebagai pusat Perkampungan Budaya Betawi,
suatu area yang dijaga untuk menjaga warisan budaya Jakarta, yaitu
budaya asli Betawi. Situ atau
setu Babakan merupakan danau buatan dengan area 32 hektar (79 akre) dimana
airnya berasal dari Sungai
Ciliwung dan saat ini digunakan untuk memancing bagi warga
sekitarnya. Danau ini juga merupakan tempat untuk rekreasi air seperti
memancing, sepeda air, atau bersepeda mengelilingi tepian setu.
Dari postingan warga KOMED yaitu Martox Ardianto dan Trimurti Dikky Fitriadi bahwa Setu Babakan masih menyinpan potensi ikan yg lumayan besar ukurannya yang bisa dipancing. Berbekal info inilah yg menjadi dorongan kami para anggota KOMED untuk mencoba berkelana yg notabene selama ini hanya berkutat sekitaran empang dan empang. Selepas sholat Jumat sekitar jam 2 siang satu persatu Keluarga Besar KOMED berdatangan, disana sudah ada Bang Martox Ardianto dan Bang Kiki yg menyambut kami dengan secangkir kopi hitam kental....(tapi bukan kopi pangku ye,,hahahaha).
Setelah basi-basi perkenalan dengan warga KOMED lainnya penulispun menurunkan alat pancingnya, yah namanya juga pemula walaupun umur penulis diatasnya Bang Marto dan Bang Kiki namun dua orang ini sangat menguasai tekhnik mancing danau terlihat dari lemparannya yang jauh dan titikan yang pas, penulis yg belum tau tekhnik yang digunakan ya asal lempar mbari mantengin pelampung yang sama sekali gak disentuh, karena bosan akhirnya joranpun cuma di teger, ambil rokok dan ngobrol seputaran kaos dan even berikutnya.
Setelah ngalor ngidul pada kesempatan itu penulis menanyakan potensi ikan yg berada disetu Babakan, ternyata dari hasil foto dan video yang ditunjukan setu babakan masih mempunyai potensi ikan yang luar biasa, namun memang luas setu yg cukup besar dituntut kesabaran yang tinggi dan tekhnik mancing yg perlu dikuasai.
Waktu beranjak sore tapi semangat menaklukan MONSTER setu babakan belum berakhir, disela riuh guyonan saudara2 KOMED yg mencoba lempar sono sini dengan harapan disambar ikan tapi tak kunjung disambar pula.
Namun pada saat yg bersamaan harapan yang ditunggu tiba, joran penulis seperti ada menarik dengan cukup kuat dan dengan sigappun penulis mengangkat joran yg melengkung tajam, dalam hati penulis,,,,ini monster babakan takluk juga, perlawanan ikan terus diimbangi, namun tanda2 ikan apa belum kelihatan, selain keluarga besar KOMED para pengunjung setu babakan pun berhenti untuk melihat ikan apa yang keangkat.
Dan......eng ing eng ternyata ikan sapu-sapu gelak tawa pun pecah, ini terjadi juga oleh anggota KOMED yg lain bahkan Om Latief Muhammad pemecah rekor dengan double strike ikan sapu-sapu sayang paparazynya lagi meleng.
Ikan sapu-sapu atau ikan
bandaraya adalah sekelompok ikan air tawar yang berasal dari Amerika tropis yang
termasuk dalam famili Loricariidae, namun tidak
semua anggota Loricariidae adalah sapu-sapu. Ikan ini dikenal sebagai pemakan alga/"lumut"
dan sangat populer sebagai ikan pembersih akuarium.
Dalam
perdagangan ikan internasional ia dikenal sebagai plecostomusatau
singkatannya, plecos dan plecs. Di Malaysia orang
menyebutnya "ikan bandaraya" karena fungsinya seperti petugas
pembersih kota ("bandar").
Di Indonesia, analogi yang sama juga dipakai tetapi alatnya yang
dipakai sebagai nama (sapu).
Ikan ini nyaris dapat hidup bersama dengan ikan akuarium apa saja
dan diperdagangkan dalam ukuran kecil atau sedang. Meskipun demikian, ia bisa
tumbuh sepanjang 60 cm dan menjadi kurang aktif dan kurang bersahabat.
Matahari sudah mulai capek menampakkan cahayanya dari pembicaraan santai ada dua agenda yg diputuskan yaitu segera mempercepat produksi Seragam KOMED dan Base Camp untuk sekedar ngobrol santai, karena bagi Keluarga Besar KOMED " Bukan Jago bikin umpan ataupun Jago dan sering mancingnya namun kami mengedepankan SOLIDnya Rasa PERSAUDARAAN Sehobi ". Ada usulan pula " Bagaimana Kalau even begini diagendakan untuk acara rutin KOMED kedepan dengan swadaya beli ikan Mas yg 1kg isi 10 ekor " namun wacana ini disimpan karena Admin KOMED yaitu Bang Koempay Bondol dan Om Bambang Sunarto fokus pada percepatan pembikinan Seragam KOMED.
Dan Pada kesempatan yg sama Om Bambang bikin acara dadakan NGLIWET kata beliau sekalian survey buat base camp, namun pada saat itu penulis tida dapat ikut karena selain penasaran dengan monster setu juga karena pada saat itu penulis membawa seorang sahabat sejatinya yg cukup pemalu dan banyak malu2in..hehehehe penulis tidak mau menyebutkan Namanya tapi inisialnya Asenk Anas eh....keceplosan.
Satu persatu peserta berpamitan untuk acara NGELIWET yg digagas Om Bambang Sunarto, tinggallah disitu penulis dan Bang Martox Ardianto serta Bang Trimurti Dikky Fitriadi gak lama berselang yg ditunggu hampir seharian terwujud. Bang Trimurti Dikky Fitriadi joranntya ditarik sesuatu dan benar saja seekor Nila berukuran cukup lumayan besar sekitar 6 jarian keangkat dengan sempurna.
Yang semula penulis sudah beberes alat pancing akhirnya teransang kembali untuk bongkar alat pancingnya, semilir angin malam mulai terasa namun kami bertiga masih penuh antusias untuk mencari ikan monster setu Babakan. Dan tanda-tanda harapan itu mulai terlihat kembali joran Trimurti Dikky Fitriadi berderit tajam, dengan berbekal pengalaman 7 tahun menaklukan Monster2 ikan setu babakan Trimurti Dikky Fitriadi dengan sigap meladeni perlawanan ikan, namun sayang seribu kali sayang ikan monster terlalu tangguh untuk ditaklukan benang putus saat mengimbangi perlawanan ikan.
Kamipun bertambah semangat, semangkok indomie goreng disuguhkan Bang Trimurti Dikky Fitriadi sambil menunggu saat yg dinanti dan benar saja sekitar jam 10 malam lagi-lagi joran Bang Trimurti Dikky Fitriadi menjerit ditengah sunyinya malam seperti tak mau gagal dua kali, Bang Trimurti Dikky Fitriadi sangat tenang meladeni perlawanan ikan yg berontak, walhasil sebuah ikan Mas berukuran kurang lebih 3,7 kg landed dengan sempurna. Setu Babakan memang masih mempunyai potensi buat para pemancing selain ikan Nila, emas, patin, belida dan aligator tak lupa penghuni setu babakan yg selalu bikin pemancing degdegplas adalah ikan sapu2,,hahahaha.
Pada kesempatan ini penulis mewakili Keluarga Besar KOMED berharap untuk kelestarian setu Babakan menghimbau buat pengunjung dan warga sekitar agar tidak membuang sampah kedalam SETU, dengan demikian Setu tetap nyaman untuk dipandangi hingga anak cucu kedepan. Dan semoga wacana tebar benih ala kadarnya dapat terwujud oleh keluarga besar KOMED maupun Grup2 mancing lainya yang tersebar diseluruh JABODETABEK dengan demikian potensi ikan yg akan berkembang biak semakin banyak, terlepas setelah benih ditebar ada Tukang Jala atau pun sejenisnya, yang terpenting NIAT awal dari tebar benih adalah suatu Niat Kebaikan dan penulis yakin Setiap Kebaikan Pasti ada jalan. **Semoga